Demak – Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Secara khusus, ziarah ke makam para wali sering menjadi pilihan bagi sebagian umat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengambil hikmah dari kehidupan para wali.
Seperti halnya Agus Flores Ketua Umum PW. Fast Respont Nusantara (FRN) Counter Polri menyempatkan diri untuk berziarah ke makam leluhurnya Sultan Fattah atau lebih dikenal Raden Fatah Raja kerajaan islam pertama di Kota Demak, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/24).
Pemilik nama asli Raden Mas MH Agus Rugiarto SH ini memang masih memiliki garis keturunan dari kesultanan Demak yang silsilahnya nyambung sampai ke Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.
Sesampainya dipelataran Masjid Agung Demak ia disambut oleh juru kunci makam Raden Wagiyo Bin Ibrahim Bin Fattah yang merupakan cicit dari Raja kerajaan Demak Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah tersebut.
Tim dari Fast Respont Nusantara (FRN) dipersilahkan untuk berbincang di ruang tamu oleh Raden Wagiyo Bin Ibrahim Bin Fatah dengan obrolan santai namun penuh makna sebelum Agus Flores melakukan doa didepan Makam Sultan Fatah yang merupakan eyangnya.
Banyak yang kami gali dari obrolan tersebut, mulai dari sejarah berdirinya kerajaan Demak sampai kisah diramalkan sudah adanya tanda-tanda Sultan Fatah akan menjadi Raja ketika beliau masih didalam kandungan ibundanya.
Menelisik kisah singkat maupun biografi Sultan Fatah kami paparkan sebagai berikut :
– Raden Fatah juga dikenal dengan nama Tionghoa Jin Bun, Senapati Jimbun, atau Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah,
– Nama Jin Bun berarti “orang kuat”.
– Raden Fatah lahir di Palembang pada tahun 1455.
– Raden Fatah adalah putra Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dan seorang selir Tionghoa, putri Kyai Batong.
– Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500 hingga 1518.
– Raden Fatah wafat pada tahun 1518 dalam usia 63 tahun.
– Raden Fatah dimakamkan di belakang Masjid Agung Demak.
Waktu sudah menunjukan pukul 23.30 Wib saatnya Ketua Umum PW. Fast Respont Nusantara (FRN) Agus Flores memasuki area Makam Sultan Fatah untuk memanjatkan doa dan tafakur kepada sang Halik.
Dalam keheningan malam didepan Makam Sultan Fatah ia memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk mengemban tugas yang dirasakannya cukup berat, serta selalu dilancarkan segala urusannya karena tantangan kedepan pasti akan semakin terjal dan penuh resiko.
Nampak ia meneteskan air mata dalam jumenengnya sembari berkata lirih ” Solidkan seluruh anggota Fast Respont Nusantara, jauhkan dari perselisihan antar anggota dan berikan kesejahteraan dalam kehidupan mereka ”
Usai memanjatkan doa didepan Makam Sultan Fatah kami kembali berbincang dengan Raden Wagiyo Bin Ibrahim Bin Fatah, ia berpesan bahwa melihat seseorang itu jangan dari luarnya saja namun harus bisa mendalami hatinya, doakan yang terbaik bagi orang yang memusuhimu meskipun orang tersebut berbuat jelek terhadapmu.
Pesan tersebut mempunyai makna yang mendalam bagi kita semua, bahwa kejahatan tidak harus dibalas dengan kejahatan melainkan dengan kebaikan.
Reporter : Sakti. L