Kendari, Detiksatu.id – 29 September 2025 – Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Tenggara, Agus Flores, menyoroti transparansi penggunaan dana iuran masyarakat yang terkumpul dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Menurut data, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2025 tercatat sebanyak 168.275.423 unit. Dengan iuran SWDKLLJ sebesar Rp35 ribu per kendaraan, maka potensi dana yang terkumpul mencapai sekitar Rp 5.889 triliun. Jika dihitung bersih hanya 50 persen, jumlahnya tetap mencapai lebih dari Rp 2.000 triliun per tahun.
Agus Flores menegaskan, besarnya dana tersebut perlu dipertanyakan kemana alokasinya dan sejauh mana manfaatnya kembali ke masyarakat.
“Pemerintah, Samsat, dan Jasa Raharja memang diuntungkan dari iuran wajib ini. Namun pertanyaan pentingnya, apakah dana yang begitu besar benar-benar kembali dalam bentuk manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk melalui program CSR?” tegas Agus Flores.
YLKI Sultra menilai perlunya transparansi dan akuntabilitas dari pengelolaan dana SWDKLLJ, agar masyarakat yang menjadi wajib bayar bisa mengetahui dengan jelas penggunaan dan dampak dari kontribusi mereka.
Agus juga mendorong adanya audit terbuka terhadap dana tersebut dan memastikan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) benar-benar menyentuh masyarakat luas, khususnya korban kecelakaan lalu lintas dan keluarganya.
(Red)
