Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahPOLRI

RS Bhayangkara Banjarmasin Siap Lakukan DVI Korban Helikopter Meratus

24
×

RS Bhayangkara Banjarmasin Siap Lakukan DVI Korban Helikopter Meratus

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Banjarmasin, Detiksatu.id – Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banjarmasin menyatakan kesiapannya melaksanakan proses Disaster Victim Identification (DVI) terhadap delapan korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Kesiapan tersebut disampaikan Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, Sp-An-TI, M.M., MARS, QHIA, melalui Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H., Jumat (5/9/2025).

Example 300x600

Ia menegaskan, RS Bhayangkara telah mengaktifkan protokol penanganan korban massal begitu lokasi jatuhnya helikopter ditemukan.

“Tim Ante Mortem sudah kami kerahkan untuk mengumpulkan data, ciri khas, serta petunjuk yang dibutuhkan untuk proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Adam Erwindi.

Untuk mempercepat proses identifikasi, sejumlah langkah telah dipersiapkan, antara lain:

1. Pembukaan posko antemortem untuk pengumpulan data dan informasi dari keluarga korban.

2. Penyiapan tim antemortem guna menggali informasi spesifik mengenai tanda fisik maupun properti korban.

3. Pengumpulan informasi holistik yang tidak hanya terbatas pada data fisik.

4. Koordinasi antar RS Bhayangkara dan instansi terkait untuk pemeriksaan DNA.

5. Penyediaan dukungan psikologis bagi keluarga korban melalui layanan trauma healing.

Dalam tragedi ini diketahui terdapat tiga korban berkewarganegaraan asing. Polda Kalsel akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi guna mempermudah proses penyelidikan serta pemulangan jenazah.

Data yang dikumpulkan tim antemortem nantinya akan dicocokkan dengan hasil tim rekonsiliasi. Hasil tersebut akan menjadi dasar penentuan identitas korban.

Namun, proses identifikasi diperkirakan membutuhkan waktu bervariasi, tergantung kondisi jenazah. Jika kondisi masih memungkinkan, identifikasi dapat dilakukan lebih cepat. Sebaliknya, bila korban mengalami luka bakar atau pembusukan, identifikasi harus melalui tes DNA yang memerlukan waktu lebih lama.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini. Prioritas kami adalah mengidentifikasi setiap korban dengan tepat dan menghormati martabat mereka, serta memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang berduka. Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar proses ini dapat berjalan lancar,” pungkas Kombes Pol Adam Erwindi.

(Red/Rezha LDD)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *