Jakarta, Detiksatu.id – Ketua Umum PW FRN, Agus Flores, memberikan tanggapan atas pernyataan seorang Jenderal Bintang Dua yang menyebut dirinya “sepertinya mendewakan Presisi” dan kerap menunjukkan sikap tegas jika ada anggota kepolisian yang dinilai tidak mematuhi program tersebut.
Pernyataan Jenderal tersebut menarik perhatian Agus Flores.
“Saya heran, yang sering marah-marah itu justru Agus Flores, bukan Kapolri, ketika ada yang melanggar Presisi,” ujar Jenderal tersebut.
Menanggapi hal ini, Agus Flores menegaskan bahwa sikapnya semata-mata untuk mendukung program Presisi yang digagas Kapolri.
Menurutnya, Presisi adalah pondasi penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Presisi bukan sekadar slogan, tetapi panduan kerja yang harus dijalankan oleh semua pihak di tubuh kepolisian. Jika ada yang melanggar, saya rasa wajar jika kita menegur. Ini bukan soal mendewakan, tetapi soal menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat,” tegas Agus, melalui pernyataan tertulisnya, Minggu (26/1/2025).
Agus juga menekankan bahwa tindakannya adalah bentuk dukungan nyata kepada Kapolri, bukan untuk mencari popularitas atau menyaingi siapa pun.
“Saya justru mendukung penuh Kapolri. Jika ada kesalahan di lapangan, saya merasa bertanggung jawab untuk mengingatkan, karena kami di FRN juga menjadi mata dan telinga masyarakat,” tambahnya.
Sebagai Ketua Umum PW FRN, Agus Flores kerap menunjukkan sikap vokal terhadap berbagai isu yang berkaitan dengan kinerja aparat penegak hukum, termasuk implementasi program Presisi.
Ia mengajak semua pihak untuk lebih serius dalam menjalankan program tersebut demi menciptakan kepolisian yang lebih profesional, modern, dan terpercaya.
Polemik ini menunjukkan bahwa penerapan Presisi tetap menjadi perhatian banyak pihak, baik di dalam maupun di luar institusi kepolisian.
Agus Flores berharap kritik ini bisa menjadi refleksi untuk memperbaiki kinerja aparat dalam melayani masyarakat.
“Yang kita inginkan hanya satu, kepolisian yang dicintai rakyat dan dihormati karena kinerjanya, bukan karena jabatan atau pangkat,” tutup Agus Flores.
