Terkait adanya pemberitaan di salah satu media online pertanggal 15 Juli 2025, menyebutkan bahwa makan siang bersama di kantor berdasarkan dari unsur sepihak, dalam hal ini adalah pihak Karutan.
Saat dikonfirmasi oleh media ini, Kepala Rutan (Karutan) Sigli Abdul Hamid, S.Sos., menyatakan bahwa publish dari media online tersebut tidak bersumber, tidak benar seperti apa yang di gagaskannya.
Dalam gagasan Karutan Sigli Abdul Hamid, S.Sos., menggagas inisiatif makan siang bersama bagi seluruh staf dan pegawai di lingkungan kantor, dari kita untuk kita. Kegiatan ini bukan sekadar santap siang biasa, melainkan sebuah kesepakatan bersama yang bertujuan mempererat kebersamaan, serta menjadi forum diskusi dan refleksi terkait kinerja dan potensi penyelesaian masalah secara kolektif.
Kebijakan ini diambil berdasarkan pertimbangan kondisi di sekitar Rutan Sigli yang tidak memiliki rumah makan. Banyak petugas yang masih lajang, dan bagi yang sudah berkeluarga, pulang ke rumah untuk makan siang dapat menghabiskan waktu 1 hingga 2 jam, yang tentunya akan menghambat efektivitas kerja dan pelayanan.
“Izin petugas staf bila jam makan pasti keluar kantor, di sekitar kantor tidak ada rumah makan dan kebanyakan petugasnya masih lajang, apalagi CPNS. Yang sudah berkeluarga pasti mereka kebanyakan pulang ke rumah, memakan waktu satu sampai dua jam. Dengan hal tersebut akan menghambat kegiatan kerja,” jelas Karutan Abdul Hamid, pada Kamis (17/07/2025) di Ruang kerjanya.
Untuk mengatasi kendala ini, pihak Rutan Sigli memutuskan untuk menyediakan makan siang dengan sistem memasak sendiri. Uniknya, sebagian sayur-mayur seperti kangkung, bayam, dan terong merupakan hasil panen dari kebun Rutan sendiri.
Sementara itu, biaya harian sebesar nominal yang sudah disepakati bersama, digunakan untuk membeli bahan makanan lain seperti ikan dan beras. Biaya ini ditanggung secara bergantian selama lima hari kerja, termasuk Karutan dan para pejabat lainnya yang turut serta menyumbang dan makan bersama.
“Dengan kita berkoordinasi, kita keluarkan dana untuk belanja sesuai yang sudah disepakati bersama, dana atau biaya tersebut cukup untuk beli ikan dan beras. Sedangkan sayur kangkung, bayam, sawi, tomat, dan terong kita petik sendiri di beranggang Rutan, alhamdulillah cukup,” tambah Abdul Hamid.
Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga pelayanan petugas tetap optimal dan tidak mengurangi volume kerja staf.
“Untuk kebersamaan dan membina kekompakan serta tidak mengurangi volume kerja staf, maka kita ambil kebijakan untuk makan di kantor yang dimasak oleh petugas kita sendiri,” pungkas Karutan Abdul Hamid.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Rutan Sigli dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai sekaligus memastikan kualitas pelayanan publik tetap terjaga.
•>Editor: Juli ESP