“Kurang lebih ada 743 personel dari Polda Jatim yang akan ditempatkan khususnya ke Polres di jajaran pulau Madura,” jelas Imam, Selasa (26/11).
Adapun pasukan yang disiapkan Polda Jatim antara lain 2 SSK Korps Brimob Polri, 14 SSK PHH Sat Brimob Polda Jatim, Dalmas 3 SSK dari Ditsamapta, 10 unit K-9, Rantis, Jibom dan anti dron juga dikerahkan, termasuk Tim Sar dan 10 unit Rainmas.
Sedangkan dari TNI terdapat 11 SSK dari Kodam V/Brawijaya, Divif 2 Kostrad dan Pasmar 2 Korps Marinir.
Tak hanya di Madura saja, penambahan pasukan juga dilakukan di kabupaten/kota di Jawa Timur lainnya. Namun, jumlahnya disesuaikan dengan peta kerawanan yang dimiliki kepolisian.
Dari total 60.751 tempat pemungutan suara (TPS), Imam menyebut ada sudah diklasifikasi dalam beberapa kategori, yaitu kurang rawan sebanyak 59.931 TPS, yang rawan 733 TPS dan 87 TPS kategori sangat rawan.
Dengan tambahan pasukan tersebut, mantan Kapolda Kalimantan Timur itu berharap dapat mengantisipasi segala potensi gangguan keamanan yang dapat terjadi.
“Mudah-mudahan lapisan atau penambahan kekuatan tambahan dalam rangka antisipasi situasi kontijensi ini, bisa betul-betul kita mengeliminir atau memitigasi manakala terjadi kerusuhan di lokasi-lokasi atau Kabupaten /Kota yang kemungkinan akan muncul konflik sosial daripada para pendukung pasangan calon,” harapnya.
Tak lupa, Imam juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga kedamaian agar Pilkada Serentak dapat berjalan dengan aman, lancar, dan menghasilkan pemimpin yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat ke depan.
Agus Flores