Cirebon, Detiksatu.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memerintahkan penutupan permanen tambang batu alam di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, menyusul insiden longsor yang menewaskan sedikitnya 14 orang pada Jumat (30/5).
Dalam pernyataan resminya, Dedi menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak akan mentolerir praktik pertambangan yang membahayakan keselamatan pekerja dan merusak lingkungan.
“Saya perintahkan tambang ini ditutup secara permanen. Nyawa manusia jauh lebih berharga dari apa pun,” ujar Dedi saat meninjau lokasi kejadian.
Gubernur juga mengungkap bahwa ia telah mengetahui potensi bahaya di area tambang tersebut sejak sebelum menjabat. Namun, karena izin operasi tambang masih berlaku hingga Oktober 2025, langkah hukum saat itu belum bisa diambil.
Setelah resmi menjabat, Dedi langsung memerintahkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat untuk mencabut izin operasional tambang yang dikelola Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah.
Pemerintah provinsi juga menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari di wilayah terdampak untuk mempercepat evakuasi korban dan mencegah longsor susulan. Warga diimbau menjauhi lokasi tambang demi keselamatan.
Hingga Sabtu pagi, proses pencarian delapan orang yang masih hilang terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan.
(Red/Agus Flores)