Kendari, Detiksatu.id – Hubungan antara Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Fast Respon Nusantara (FRN) makin memanas. Pasalnya, surat resmi yang dilayangkan FRN Sultra tak kunjung digubris meski sudah lebih dari satu minggu masuk ke meja Kapolda.
Sekretaris Jenderal FRN Sultra, Muhammad Rahman, menyatakan kekecewaan mendalam atas sikap Polda Sultra yang menutup pintu komunikasi. “Kami sudah menyurat resmi, tapi satu minggu tidak ada tanggapan. Bahkan untuk sekadar menemui anggota FRN Sultra pun tidak mau. Kami bersama tim sangat kecewa,” tegas Rahman, Jumat (26/9/2025).
Tak berhenti di situ, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW.FRN) Counter Polri, Agus Flores, ikut bersuara lantang. Menurutnya, tindakan Polda Sultra justru merusak semangat sinergi yang selama ini dibangun antara media dan Polri.
“Wah parah ini… Media harus bersinergi, apalagi media selalu mendukung Polri. Jangan dibuat seperti Abunawas anggota saya!” tegas Agus Flores.
Agus menilai, jika komunikasi terus ditutup, maka kepercayaan publik terhadap kepolisian akan terkikis. “Media itu mitra strategis, bukan musuh. Kalau diperlakukan seperti ini, sama saja melemahkan dukungan untuk Polri,” tambahnya.
Dengan nada keras, PW.FRN menegaskan akan terus menyuarakan aspirasi, sekaligus mengingatkan agar pejabat publik tidak arogan menutup akses komunikasi dengan organisasi pers.
(Red)