Jakarta, Detiksatu.id — 26 September 2025- Langkah berani Ketua Umum Fast Respon Nusantara (FRN) Agus Flores kembali menggemparkan jagat hukum dan kepolisian. Aduan masyarakat (Dumas) yang ia layangkan, ternyata tidak sekadar formalitas. Laporan itu benar-benar ditanggapi serius hingga berujung pencopotan tiga jenderal sekaligus.
Keberanian Agus Flores menyuarakan kritik tajam terhadap aparat penegak hukum menunjukkan bahwa kontrol publik tidak bisa dibungkam. Apa yang selama ini dianggap mustahil, terbukti nyata: suara masyarakat mampu menggoyang kursi jenderal.
“Polri jangan alergi kritik, jangan anti suara rakyat. Kalau ada yang salah, ya harus dibenahi. Jangan justru menutup telinga,” tegas Agus Flores, yang dikenal vokal menyoroti praktek penyimpangan di tubuh Polri.
Pencopotan tiga jenderal ini menjadi bukti bahwa era reformasi Polri tidak boleh hanya jargon, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. FRN menegaskan, perjuangan ini bukan untuk melemahkan institusi, tetapi untuk mengembalikannya ke marwah Tribrata dan Catur Prasetya.
Publik kini menunggu langkah lanjutan: apakah pencopotan ini hanya sekadar tameng meredam kritik, atau benar-benar awal dari pembersihan di tubuh kepolisian. Satu hal pasti, suara lantang Agus Flores telah membuka mata, bahwa ketika rakyat berani bersuara, bahkan kursi jenderal pun bisa goyang.
(Red)
