Banyuwangi, 12 Juni 2025 -Detiksatu.id|
Aliansi Pemuda Pemerhati Masyarakat (APPM) menyatakan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, yang dinilai gagal menghadirkan kesejahteraan rakyat secara nyata. Dalam beberapa tahun terakhir, APPM mencatat bahwa banyak persoalan mendasar di tengah masyarakat tidak ditangani dengan serius, bahkan cenderung diabaikan.
“Ketimpangan antara kehidupan masyarakat dengan gaya hidup elit kekuasaan sangat mencolok. Bangunan sekolah ambruk, buruh pabrik mengeluh soal upah di bawah UMR, petani menderita karena distribusi pupuk subsidi yang semrawut, sementara bupati dengan tenangnya melancong ke luar negeri,” ujar Rofiq Azmi Ketua APPM dalam keterangannya.
APPM juga menyoroti tidak adanya dampak nyata dari berbagai program dan penghargaan yang selama ini digaungkan Pemkab Banyuwangi. Menurut mereka, pencapaian yang dibanggakan hanya bersifat simbolik dan tidak menyentuh persoalan mendasar warga.
“Apa yang mau dilanjutkan atau dituntaskan jika kebijakan yang dijalankan tidak berpihak pada rakyat kecil? Tidak ada. Yang ada justru citra semu, penuh seremoni, namun nihil dampak,” tambahnya.
APPM menilai bahwa sumber daya alam yang dimiliki Banyuwangi, termasuk keuntungan dari tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, seharusnya dapat digunakan untuk memperkuat layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat. Namun yang terjadi justru ketimpangan pengelolaan dan minimnya transparansi.
Dalam pernyataan tegasnya, APPM mendesak agar Bupati Ipuk mempertimbangkan untuk mundur secara terhormat, dan meminta agar lembaga legislatif serta penegak hukum mengevaluasi seluruh program kerja yang dinilai tidak pro-rakyat.
“Sudah cukup. Jika pemimpin tidak hadir untuk rakyat, maka rakyat yang harus bersuara untuk menyudahi ini. Kami siap menggalang dukungan untuk perubahan yang nyata, bukan sekadar basa-basi.”
(R/z).