Jambi, Detiksatu.id – Ketua Umum Fast Respon Nusantara (FRN), Agus Flores, menyoroti keras penanganan maraknya ilegal drilling di Jambi dan sekitarnya. Ia secara terbuka meragukan keseriusan Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipiter) Bareskrim Polri dalam menuntaskan masalah ini.
“Saya tidak terlalu percaya Dittipiter Bareskrim bisa menangani ilegal drilling di Jambi dan sekitarnya. Kalau hanya rapat dan bicara di meja, masalah ini tidak akan pernah selesai,” tegas Agus Flores saat diwawancarai kpkmsultra.com.
Menurutnya, ilegal drilling bukan hanya masalah hukum, tetapi juga kejahatan terstruktur yang melibatkan jaringan kuat di lapangan. Agus menilai, selama ini penindakan aparat tidak menyentuh akar persoalan, sehingga aktivitas ilegal terus berlangsung secara terang-terangan.
“Makanya saya turun langsung ke Jambi. Saya ingin melihat siapa saja yang bermain, dari level lapangan sampai pejabatnya. Kalau ada oknum aparat yang terlibat, akan saya sebut namanya di publik,” ujarnya tegas.
Agus mengingatkan bahwa praktik pengeboran ilegal ini telah mengakibatkan kerugian negara hingga miliaran rupiah per bulan, merusak lingkungan secara masif, dan mengancam keselamatan warga.
“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi penghianatan terhadap negara. Jangan harap kami di FRN akan diam,” pungkasnya.
FRN memastikan akan mengungkap hasil investigasi lapangan secara terbuka dan menekan semua pihak terkait untuk bertindak tegas, tanpa pandang bulu.
(red. Kpkmsultra.com)