JAKARTA-DETIK SATU, Banyak orang mengangap Mimpi adalah Bunga Tidur, Lain Halnya Raden Mas MH Agus Rugiarto SH yang disapa Agus Flores, bahwa Mimpi Merupakan Petunjuk.
Agus Flores yang dikenal Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW FRN) ini, ternyata Budaya lama tetap digunakan untuk menjadi Cara Kerjanya.
Melaui Proses Mimpi Cara Kerjanya, dengan cara jika mimpinya buruk , dianggap pekerjaannya tidak sempurna bahkan banyak penghalangnya untuk berhasil.
Jika mimpinya bagus, maka akan bagus Prestasinya yang diraihnya.
” Saya beberapa kali mimpi buruk maka hasil yang kita inginkan tidak baik juga, saya mencontohkan pernah beberapa puluh tahun kemarin mimpi banyak kepala Tongkorak manusia, beberapa hari kemudian terjadi Tsunami Di Aceh,” ujarnya.
Sehingga dia mengakui jika bermimpi tengkorak banyak dimimpinya , bertanda akan ada Bencana yang terjadi, salah satunya Gempa Gunung Semeru kemarin.
Sehingga Bagi Agus Tergantung mimpi dia melangkah, jika mimpi bagus, melangkahnya akan bagus, begitu pula sebaliknya.
” Barusan Mimpi , saya dikerumini Mimpi Anak Tikus, bangun dari tidur kaki saya kesemutan, berarti bertanda buruk, apa yang saya lakukan dengan membaca Ayat Suci Al Qur’an dibagian kaki kesemutan itu, biar sakit itu hilang, Alhamdulilah dalam waktu sekejab hilang,” lanjutnya.
Aguspun mengatakan dia lebih Percaya Mimpi daripada Ahli Nujub, karena jika manusia percaya manusia, menurutnya sama halnya mempersekutukan Allah dengan yang lainnya.
Sebaliknya jika Mimpi, Dunia kita dianggap dialam bawa sadar, jika di Alam Bawa Sadar hal itu Sudah Merupakan Urusan Tuhan.
Sehingga Baginya Mimpi Adalah Petunjuk Tuhan bukan Bunga Tidur.
” Mimpi itu Petunjuk Untuk melangkah, jika ragu berdasarkan Petunjuk itu, maka perlu minta Petunjuk kepada Allah, untuk sholat Sunah 2 Rakaat,” lanjutnya kepada Detik Satu Id. Senin (13/5).
Aguspun mengatakan pula, agar manusia jangan souzom dengan manusia lain, sepanjang tidak masuk dalam mimpi orang tersebut, berarti orang tersebut dianggap baik.
Aguspun mempercayai, bahwa didalam darah kita mengalir sebagian darah turunan, sehingga perlu dihargai turunan sebelumnya.
” Sempat saya baca dibuku Hadits Sahabat Rasulullah, Sahabatnya bertanya, Wahai Yang Mulia Ya Rasulullah , Siapakah Orang yang mulia dimuka bumi ini, Rasulullah Terdiam, beberapa kali Sahabatnya bertanya tidak dijawab Rasullulah, nanti yang keberapa kali baru Rasulullah menjawab, dan Rasulullah Menjawab bahwa yang mulia itu adalah Orang Terdahulu,” .
