Jakarta, Detiksatu.id – Ketua Umum Fast Respon Nusantara (FRN) Counter Polri, Agus Flores, mengusulkan agar istilah “mutasi” yang selama ini digunakan dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diganti menjadi “rotasi”.
Menurutnya, istilah “mutasi” sering kali dianggap memiliki konotasi negatif, terutama di kalangan masyarakat dan media.
“Berbagai hal imej muncul ketika menggunakan kata ‘mutasi’.
Istilah ini dianggap kurang baik, padahal dalam Telegram Rahasia (TR) Mutasi, ada juga anggota yang justru mendapatkan promosi jabatan atau menjalani pendidikan untuk kenaikan pangkat,” ujar Agus Flores.
Agus menambahkan bahwa penggunaan istilah “mutasi” seolah-olah menciptakan kesan negatif, terutama di media luar, meskipun faktanya tidak selalu demikian.
Banyak mutasi yang dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kapasitas personel atau karena alasan strategis organisasi.
Sebagai alternatif, Agus mengusulkan penggunaan kata “rotasi” yang dinilai lebih netral dan elegan.
“Kalau kita gunakan istilah ‘rotasi’, ini lebih mencerminkan proses penyesuaian atau penyegaran organisasi. Dengan istilah ini, tidak ada lagi kesan miring yang berkembang di publik,” tambahnya.
Usulan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi Polri untuk memperbaiki komunikasi publik terkait kebijakan internal mereka.
Rotasi jabatan dianggap sebagai bagian dari dinamika organisasi yang sehat dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta efektivitas institusi.
Agus Flores menegaskan bahwa perubahan istilah ini bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga upaya untuk membangun persepsi yang lebih positif di masyarakat terhadap berbagai kebijakan internal Polri.
“Dengan langkah ini, saya yakin Polri akan semakin diterima dengan baik oleh publik,” tutupnya.
“FRN”