Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahPOLRI

Kapolda Maluku di Gereja Pnie: Ajak Jemaat Wujudkan Maluku Damai Tolak Kekerasan

25
×

Kapolda Maluku di Gereja Pnie: Ajak Jemaat Wujudkan Maluku Damai Tolak Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Maluku, Detiksatu.id – Kapolda Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, menyapa jemaat Gereja Pniel, GPM Latuhalat, Klasis Pulau Ambon, Minggu (7/9/2025) pukul 09.15 WIT. Ia mengajak para jemaat agar dapat bersama-sama mewujudkan Maluku yang aman dan damai tanpa kekerasan.

Kunjungan Kapolda yang didampingi Direktur Lalu Lintas, Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Maluku serta Kapolresta P. Ambon & Pp Lease beserta jajaran ini menjadi bagian penting dari upaya Polri untuk memperkuat komunikasi, membangun kedekatan, dan menjalin kemitraan strategis dengan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan di Maluku.

Example 300x600

Turut hadir dalam pertemuan tersebut yakni Kapolsek Nusaniwe, Ketua Majelis Jemaat GPM Pniel Latuhalat beserta perangkat gereja, serta jemaat yang memenuhi gedung ibadah.

Kapolda Maluku dalam sambutannya menekankan pentingnya menciptakan situasi keamanan dan kedamaian yang berkelanjutan sebagai syarat utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Ia menyoroti fakta bahwa masih marak terjadi berbagai bentuk kekerasan di Maluku, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pergaulan bebas, hingga tawuran antarwarga. Fenomena ini, menurutnya, memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

“Sebagian besar pelaku kekerasan justru berasal dari kalangan generasi muda. Padahal, mereka adalah aset sekaligus harapan bangsa ke depan. Energi generasi muda seharusnya diarahkan untuk membangun Maluku yang lebih baik, bukan dihabiskan untuk konflik,” kata Kapolda.

Peran orang tua, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, kata Kapolda, sangat penting dalam memberikan bimbingan, pengawasan, serta pendidikan moral bagi generasi muda. Ia mengajak seluruh pihak untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian dan menyelesaikan persoalan dengan cara musyawarah, bukan kekerasan.

“Energi masyarakat kita jangan lagi terbuang karena konflik horizontal. Maluku memiliki potensi luar biasa, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Semua itu harus dimanfaatkan untuk pembangunan, bukan untuk perpecahan,” tambahnya.

(Red/Rezha LDD)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *