Banyuwangi – Detiksatu.id | Viralnya video aktivitas blasting atau peledakan di area tambang emas Gunung Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (PT BSI) di desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran, mendapatkan respon keras dari Agus Salim Ketua Umum Generasi Berakhlak dan Berprestasi (GALAKSI) Kabupaten Banyuwangi.
Pasalnya sebelum vidio itu viral di grup-grup WhatsApp (WA), Facebook (FB), Instagram (IG) dll. Pihaknya akan menggelar demonstrasi. Namun karena menghormati masa tenang tahapan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak 2024, maka rencana aksi tersebut di tunda terlebih dahulu.
“Aksi kami yang ditunda, menyuarakan tolak gunung salakan ditambang. Alasan kami menolak, karena belajar dari pengalaman gunung emas tumpang pitu. Meskipun aksi kami ditunda, kemudian muncul video peledakan di aera tambang,” Kata Agus, Selasa 26 November 2024.
Agus menambahkan, dengan viralnya video ini bisa untuk membuka mata, pikiran dan hati pemuda dan mahasiswa Banyuwangi untuk menolak gunung salakan untuk ditambang. Karena jelas melalui rekaman vidio itu kita diperlihatkan dampak dari kerusakan lingkungan yang akibatnya dengan adanya aktivitas pertambangan.
“Keberadaan PT BSI yang sudah produksi menambang emas di gunung Tumpang Pitu sedikit pun tidak ada manfaatnya buat kita, buat rakyat banyuwangi. Tidak jelas juga yang katanya saham milik rakyat itu kemana sekarang, tidak jelas juga dana CSR PT BSI itu juga kemana,” ungkap Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan keberadaan tambang emas itu, dinilai hanya menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Dan tentu ancaman kerusakan lingkungan. Nah bercermin dari hal itu, dirinya mengingatkan bahwa penambangan gunung Salakan di Bumi Blambangan tidak perlu dibuka kembali.
“Kita mungkin sudah kecelongan dengan gunung tumpang pitu, maka gunung salakan harga mati untuk tidak ditambang. Karena sudah emas kita hilang dan alam kita hancur, kita tidak merasakan manfaat dari adanya tambang emas,” Urainya.
“Maka dari itu kami mengajak seluruh pemuda dan mahasiswa kabupaten Banyuwangi untuk menolak gunung salakan ditambang. Kami juga berharap kepada pemerintahan Prabowo Gibran untuk memberikan perhatian khusus terhadap kerusakan alam yang diakibatkan oleh aktivitas tambang. Dan kita berharap untuk pemimpin kota Gandrung kedepan untuk menolak gunung salakan ditambang seperti gunung tumpang pitu”. Tegas Agus.