Jakarta- Detiksatu.id//Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, M.M., M.Han. menjadi pembicara utama dalam Workshop Cyber Security Readiness bagi Pimpinan Pemerintah di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Kepala BSSN Nugroho memaparkan secara singkat bagaimana membangun ketahanan siber di era digital untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi insiden siber serta memperkuat strategi perlindungan sistem informasi di lingkungan kementerian dan lembaga.
“Dengan ancaman yang semakin canggih dan beragam dewasa ini, respon kita harus lebih dari sekadar reaktif. Kita harus membangun sistem pertahanan yang proaktif, termasuk di dalamnya yaitu peningkatan kesadaran dan pelatihan keamanan untuk pegawai dan masyarakat, investasi dalam teknologi keamanan yang mutakhir, serta pengembangan kebijakan dan prosedur yang proaktif dalam merespon insiden siber,” kata Kepala BSSN Nugroho.
Oleh karena itu, lanjutnya, BSSN terus berupaya membangun ketahanan siber di era digital dengan mengimplementasikan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) berikut mempertimbangkan tiga aspek. Diantaranya adalah sumber daya manusia, tata kelola dan regulasi, serta teknologi.
Karena ia menilai, BSSN bukan suatu badan tunggal yang mampu melaksanakan itu semua. Kesadaran keamanan siber serta kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan adalah kunci dalam rangka meminimalkan potensi keberhasilan serangan dan menekan dampak potensial dari serangan siber. Baik itu yang bersifat teknis, maupun yang bersifat sosial.
“Oleh sebab itu, perlu saya tekankan kembali bahwa SKSN harus dilaksanakan secara semesta dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari instasi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas masyarakat. Baik itu dalam lingkup nasional, maupun internasional,” pungkasnya.(**)