Jakarta – Kakorlantas Irjen Agus Suryo Nugroho , Selasa (4/3/2025). menggelar diskusi dengan sejumlah pakar transportasi. Diskusi ini merupakan salah satu langkah Korlantas Polri mendengar masukan publik terkait persiapan menggelar Operasi Ketupat 2025 dalam menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran.
Diskusi digelar di kantor Jasa Raharja, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). Para peserta diskusi mulai dari Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwantono, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Komisaris LRT Jakarta Azaz Tigor Nainggolan, Dewan Transportasi Jakarta Tulus Abadi, hingga pengamat kebijakan publik Agus Pambagio.
Selain itu kegiatan tersebut juga dihadiri Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Dedy Herlambang, Sony Sulaksono selaku perwakilan BPJT, Ketua MTI Jakarta Yusa, dan pakar transportasi ITS Hera Widyawati.
Irjen Agus awalnya menjelaskan hasil peninjauannya bersama jajaran dan stakeholder memastikan kesiapan Operasi Ketupat 2025. Mulai dari Jakarta, Lampung, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat.
Kunjungan maraton itu dilakukan Irjen Agus dalam rangka ‘belanja masalah’, serta mengecek kesiapan jajaran dalam menyukseskan Operasi Ketupat 2025. Dia juga meninjau langsung mulai dari jalan nasional, jalan arteri, tol, pelabuhan, bandara, terminal bus, tempat wisata dan lain sebagainya, termasuk kesiapan sarana dan prasarana.
“Kami turun ke lapangan untuk melihat kondisi update kaitannya dengan kondisi survei jalan dan tempat-tempat yang jadi sasaran Operasi Ketupat,” kata Irjen Agus.
Irjen Agus mengatakan ada empat klaster yang harus diantisipasi kepadatan lalu lintas saat periode mudik Lebaran. Empat klaster itu mulai dari jalan tol hingga tempat wisata.
“Ada empat klaster. Pertama, jalan tol harus dikelola seperti apa. Kedua jalan nasional termasuk jalan kabupaten, jalan alternatif, ketiga adalah tempat penyeberangan atau pelabuhan baik itu di Merak, Tanjung Perak termasuk bandara terminal dan stasiun,” ujar Irjen Agus